Jumat, 14 September 2012

Puisi, Pestisida


Pestisida

Pada kita…
Berdemensi sebuah rasa..
Mencoba saling telusuri cabangnya.
Selalu ada mutualisme yang terlahir.
Ketika kita coba saling memahami.

Sang Pengasih….
Anugerahi kita sepetak lahan.
Tuk jaga serumpun wangi.
Dari transparannya  bening hati.

Tak perlu terkolaborasi oleh siraman pestisida.
Karena ada segenggam serbuk pada bunganya.
Tuk sekedar  usir hama.

Telah tercipta buah.
Ketika kita menanam benihnya.
Atau tumbuh pohon-pohon sejuk.
Tanaman subur nan rindang.

Dan Tuhan….
Telah ciptakan waktu.
Ajarkan makna dari sirat ketulusan.

Alangkah indah dan bahagia..
Bagi setiap insan.
Mengukir makna tanpa pamrih.
Tulus dan ketulusan.
Bagi yang merasakan dan pemberi  rasa.

Tulus dan Ketulusan..
Seberapa lama kita mampu menjaganya?
Sedang  rumus-rumus itu selalu berlawanan.

Rasakanlah..
Bahwa tangan-tanganNya akan angkat hamba.
Yang senantiasa mensucikan makna tanpa harap.
Hanya terbias tulus mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar