Sabtu, 08 September 2012

Puisi, Hitam Putih Ramadhan.


Hitam Putih Ramadhan.
Oleh : Rini Ariyanti

Ruangmu begitu putih untuk kealpaan manusia
Bukan sebuah altar.
Bukan pula warna singgahmu.
Di sana , ada sebuah kemuliaan
Lebih mulia dari seribu bulan.
Dari Tangan Tuhan Yang Maha Pengasih.
Bernaung dalam limpahan Pahala yang berlipat ganda.
Limpahan rizki yang mengalir.
Sandaran kesehatan tuk cipta amal ibadah.
Terukur dalam gelombang ruh-ruh keikhlasan.
Akan sebuah penghambaan dan kesadaran.
Tanpa ikhlas semua tersia.


Pada kepak burung layang-layang.
Mataku tercekat.
Mengkalkulasi rentetan hari dalam kalender.
Akan hitungan  hari yang telah terlewati.
Hitam atau putihkah?
Atas sebuah nama bulan
Terukir dalam kemuliaan,
Ramadhan namanya.

Ada hari nan lalai tanpa tersadar.
Ada hari nan indah tercipta dalam kesungguhan beribadah.
Kini,hari-hari itu  merangkak meninggalkan Ramadhan.
Memintal benang hari
Dan menyulamnya menjadi lembaran baru.

Pergantian matahari dan bulan mengajarkan makna.
Hitam atau putihkah?
Juga mengajarkan waktu.
Tipisnya antara kesempatan dan kesempitan.
Memaknai teras-teras beruangkan Ramadhan.
Akankah bertemu lagi di ruang ini?

Dalam kepekaan malam yang beranjak.
Satu episode telah pergi.                                                                                                 
Ramadhan perlahan usai.
Meski sisa sebuah Tanya.
Akankah kembali bersua Ramadhan?
Dalam hitam putih warnanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar